Rabu, 20 April 2016

Open Letter ; Taman Cerdas Samarinda


Dear Mr. Mayor, Mr Syaharie Jaang.


How are you Mr. Syaharie Jaang? We hope you and your family is fine

How it feels to be a Mayor, Mr. Syaharie Jaang?

It must be so difficult and tired to organize and handle this city.


We are a students from one of Senior High School in Samarinda. This letter is not written in a spirit of hate, disrespect, and without having a negative purpose or just giving a new burden for the goverment. The main concern in this letter we want to discuss about one of public facilities in Samarinda, Taman Cerdas. First of all we really appreciate and respect your effort and its a good idea to build Taman Cerdas. This park become another tourist attraction in Samarinda. This park have a affect and have a quite big benefits for the citizen. And we can say that this park is the part of the famous palce in samarinda so thats why everyday there are many people visit this place, especially on the weekend this park will be very crowded. Start from the children until the adults come to this place. This park are furnished with many facilities like playground area’s for kids, the trees that surrounding the park make a cool air and help to create a healthy environment. The visitors can immortalize theire moment with take some picture because the park have a beautiful scenery and the visitors can take a picture with many variety of cartoon characters that was very cute like doraemon, minion, hello kitty, mickey mouse and etc. Taman cerdas is one of the best alternative place for make a quality time, having fun and wasting time together with family and friends on the weekend. This place is free from the payment and more easier to go there because it is located in the middle of the city. This park also has a function as a place for refreshing, relax after a hard day’s work, forget and remove their problems for a while. Is place is useful as a place for the kids to play in the playground area’s with their friends that will help to keep out and save your kids from addicted to electronic device or smartphone.


However, behind all the excellences and the benefits this park still lacks of facility and infrastructure. These are some opinion and solution that we suggested to do by the government for Taman Cerdas to be better place and give more comfort to the visitors.


1. Provide lights garden. because at night the park was very dark intelligent. However, there are still people who visit it. Therefore these lamps are needed as lighting at night and to prevent the negative things that can be done - people who are not responsible in places where the atmosphere appear dark. Or perhaps to add charm and beauty community in Taman Cerdas lanterns can also be given as there is in Tepian.

2. Control of the traders who sell at random. Reaffirming the rules and the rules that have been defined in the Taman Cerdas. If necessary to provide the officer on duty to regulate merchant who sells carelessly.


3. In addition to merchants, other things have to be disciplined is indiscriminate parking community. This is noteworthy because parking in any place can interfere with the activity of road traffic.

4. Provide public facilities are public toilets were clean. Because so many people who complain about the toilet is difficult to find around the area of ​​Taman Cerdas.

5. Adding and provide traditional games. In this modern age, where all technology has advanced and electronic tools are circulating that make children forget or do not even know about traditional games such as congklak, ular tangga, lompat tali, kelereng and more. Plus the intelligent park often visited by children, therefore it is very necessary to provide traditional games to introduce and remind them.

6. Procurement garden reading. Provide a space to put a book or can be called by the library open. So the kids who come to the Taman Cerdas is not just to play, but they also can play while learning or perhaps not just a children's book would be better provided books for parents who was accompanying her. Procurement reading park also has a positive impact as an alternative to increasing interest and reading culture in society.

7. The cleaners are also needed in the Taman Cerdas. Not only help to clean up waste dumped carelessly and sweep the street alone. But, the janitor is also necessary to clean the statues with funny cartoon characters that because of our view of the statues began to look very dirty. If the statues are dirty and do not make a good background for the photo again, maybe it can lower public appeal to the Taman Cerdas.

8. We also have suggestions for the holding of free distribution of books every day of the week. The books are distributed both new and secondhand. And the books were also adapted to age. Books are distributed to children will be different from the book which was distributed to parents. If the authorities find it difficult to do it alone, the government can also ask the communities connected with it to work. Because in Samarinda is quite a lot of communities or communities see children who often gather several books unused for distribution to people in need.

9. Improving all facilities so that people who visit the Taman Cerdas can feel more comfortable and make visitors want to visit back.

Thank you for giving your attention and taking the time to read this letter. Please accept my sincere apology for every single words in this letter that maybe offend and hurt your feelings. Perhaps, these are some advice and solutions that maybe can help the government to repair and improving the park. We don’t mean anything else, we just want to help you to solve the facility problems in public spaces. We hope citizens of Samarinda city can get more good, educated and comfort place to wasting time together with our family and our friends.
We hope after read this letter, Mr. Syaharie Jaang will act wisely in his decisions.


With great respect,

Abdur Razzaq Naufal
Afida Nadhira Mediani

Minggu, 03 Januari 2016

Objek Wisata Kota Semarang




            Libur dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti bebas dari bekerja atau masuk sekolah  dan kata liburan yang berarti masa liburvakansi. Hari libur atau liburan adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh semua orang. Liburan adalah dimana semua orang dapat berkumpul dan menghabiskan waktu bersama keluarga,teman, dan orang-orang di sekeliling mereka tanpa dibatasi oleh kerjaan atau sekolah. Waktu yang tepat untuk melepaskan segala penat terhadap pelajaran dan pekerjan, melupakan masalah pelajaran sejenak, dan beristirahat.
            Pada liburan semester 1 kali ini kami sekeluarga akan berlibur ke ibukota provinsi Jawa Tengah yaitu kota Semarang. Kota Semarang banyak terdapat objek-objek wisata yang mengandung nilai-nilai sejarah. Beberapa contoh dari objek wisata yang terdapat di kota semarang adalah candi gedong songo, tugu muda, lawang sewu, kota lama, sam poo kong, dan lain-lain. Berikut beberapa informasi tentang objek wisata yang kami kunjungi di kota Semarang:

1. Candi Gedong Songo

            Candi Gedong Songo  terletak di Dusun Darum, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini terletak di lereng Gunung Ungaran. Oleh karena itu, dari candi ini kita juga bisa melihat betapa indah dan megahnya Gunung Ungaran. Menurut penelitian bahwa Candi Gedong Songo merupakan bangunan peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9 (tahun 927 masehi). Dinamakan Candi gedong Songo karena terdapat sembilan candi, namun untuk sekarang yang dapat dikunjungi hanya lima, karena yang dua runtuh oleh bencana alam pada masa kerajaan mataram kuno yang tersisa hanya pondasinya saja.
            
         
      Jarak dari satu candi ke candu yang lain terbilang cukup jauh. Perjalanan yang ditempuh pun tidak mudah karena jalan menuju candi satu ke candi lain menelusuri jalan yang seperti berbukit dan menanjak cukup dapat melelahkan. Namun, semua kelelahan itu akan terbayar saat sudah sampai di tempat candi dan melihat pemandangan alam di sekitarnya. Udara disana juga sangat sejuk dan segar. Untuk para wisatawan yang tidak sanggup berjalan kaki, jangan khawatir karena disana disediakan kuda yang dapat membantu para wisatawan yang ingin berkeliling dengan biaya yang cukup murah. Di perjalanan menuju candi juga terdapat tempat untuk beristirahat sejenak seperti tempat duduk yang terbuat dari bambu dan ada pedagang yang menjualkan minuman dan makanan. Di antara candi gedung 3 dan candi gedung 4, terdapat sebuah kepunden gunung dengan sumber air panas yang mengadung kadar belerang cukup tinggi. Menurut informasi dari warga sekitar, menyiram atau mandi dengan air hangat yang mengandung belerang ini bisa mengobati penyakit gatal-gatal maupun penyakit kulit lainnya.

               
   Tidak hanya ada candi ataupun sumber air panas, di tempat ini juga terdapat patung hanoman. Patung ini terletak di candi III. Namun, untuk melihatnya kita harus menelusuri lagi jalan ke dalam. Patung Hanoman tersebut hanya sendiri, tidak ada patung lain ataupun bangunan candi lain yang ada di sekeliling patung tersebut. Konon menurut masyarakat sekitar dan mitos yang beredar di masyarakat apabila kita menyentuh atau berfoto dengan patung hanoman tersebut maka akan sulit mencari jodoh atau mencari pasangan ataupun mendapat kekasih, dan apabila ada pasangan  yang sudah menjalin hubungan memegang patung itu mereka akan cepat mengakhiri hubungan tersebut. Hal ini berhubungan dengan legenda atau sejarah kisah cinta rama dan sinta pada zaman dahulu kala.

            Setelah puas dan lelah berkeliling, di dekat pintu keluar banyak warung yang mejajakan berbagai makanan. Dan makanan yang paling sering diminati pengunjung dengan rasanya yang sangat khas dan enak adalah sate kelinci. Harganya pun sangat terjangkau. Selain makanan, di dekat pintu keluar juga banyak pedagang yang menjual berbagai cinderamata buah tangan khas dari Candi Gedong Songo seperti sandal jepit, baju, kalung, gelang, dan lain-lain


2. Sam Poo Kong


            Sam Poo Kong adalah sebuah klenteng china pada umumnya dengan dibalut nuansa merahnya yang khas. Klenteng Sam Poo Kong Berlokasi  di sebelah barat daya kota Semarang , tepatnya di daerah Simongan. Jl. Simongan Semarang di bawah naungan Yayasan Klenteng Sam Poo Kong Gedung Batu. Klenteng Sam Poo Kong selain untuk tempat peribadatan, klenteng ini juga merupakan tempat tujuan wisata baik domestik maupun mancanegara. Sebenarnya klenteng ini merupakan tempat peribadatan untuk kaum konghucu. Namun, klenteng ini memiliki latar belakang islam.Namun, dalam klenteng ini tetap disediakan mushola bagi umat muslim. Konon dikisahkan klenteng ini adalah tempat persinggahan Laksamana Zheng He (Cheng Ho) yang beragama islam. Klenteng ini didirikan untuk mengenang jasa-jasa laksamana Zheng He.
Klenteng Sam Poo Kong sangat luas dan besar. Kawasan ini juga terdapat  sebuah gerbang klenteng yang sangat megah dan terdapat pula patung laksamana Zheng Ho terbesar di dunia. Klenteng Sam Poo Kong ini  terdiri atas sejumlah anjungan. Bangunan pemujaan utama ialah Klenteng Besar dan gua Sam Po Kong, Klenteng Tho Tee Kong : tempat - tempat pemujaan Kyai Juru Mudi, Kayai Jangkar, Kyai Cundrik Bumi dan mbah Kyai Tumpeng. Dan konon di klenteng ini juga terdapat makam dari Laksamana Zheng Ho. Di klenteng Sam Poo Kong ini juga terdapat lilin abadi yang menurut kisahnya api dari lilin itu tidak akan pernah padam. Dan terdapat gua yang memiliki mata air yang tak pernah kering ini dipercaya sebagai petilasan dan dibangun sebagai duplikat tempat yang pernah ditinggali. Selain itu, terdapat sebuah gedung kecil untuk menonton film sejarah tentang Laksamana Zheng Ho yang berdurasi sekitar 60 menit. Klenteng ini memiliki panorama keindahan yang luar biasa dan cocok untuk tempat berfoto-foto. Klenteng ini juga menyediakan jasa foto dengan menggunakan baju tradisional china.

3. Lawang Sewu


      Tentu kita tidak asing dengan nama tempat objek wisata yang sangat terkenal ini. Ya, Lawang Sewu terkenal dengan banyak pintu dan beberapa cerita misteri yang cukup menyeramkan di masyarakat sekitar dan karena tempat ini sering digunakan untuk uji nyali oleh beberapa stasiun televisi. Terlepas dari itu semua Lawang Sewu adalah tempat peninggalan bersejarah dari bangsa Belanda. Lawang Sewu dibangun pada tahun 1904. Dan tiga tahun setelahnya, yaitu tahun 1907, bangunan ini selesai dibangun oleh pemerintah Kolonial Belanda pada masa itu. Lawang Sewu ini sebenarnya diperuntukkan kantor Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS, sebuah jawatan perkereta apian swasta milik Belanda pada masa itu. Namun pada tahun 1940an, gedung megah ini diubah fungsinya menjadi tempat peristirahatan tentara Jepang. Sedangkan di ruangan bawah tanah digunakan untuk ladang pembantaian penduduk pribumi, pemuda Indonesia dan tentara Belanda. Kekejaman tentara Jepang memang sangat tersohor dalam sejarah. Lawang Sewu adalah saksi bisu bagaimana kekejaman tentera Jepang menyiksa dan membantai pemuda pemuda yang melawan mereka. Setelah kemerdekaan Indonesia, Lawang Sewu sempat dijadikan PT. KAI atau PT kereta api.

           
            Sesuai namanya, Lawang sewu berarti seribu pintu. Memang ketika kalian sampai di Lawang Sewu kalian akan menemukan pintu yang sangat banyak dan saling berhubungan satu sama lain. Jumlah seribu pintu yang dimaksud sebenarnya adalah jumlah dari daun pintu. Jika anda menghitung sebenarnya jumlahnya tidak seribu melainkan sekitar 600 daun pintu. Jendela yang terdapat dibangunan ini juga terbilang cukup unik karena jika pada rumah biasanya jendela dibuka keluar, di Lawang Sewu ini jendela dibuka ke dalam agar udara yang masuk lebih banyak dan mencegah pencuri untuk masuk.

            Bangunan Lawang Sewu terlihat sangat megah dengan arsitektur yang kuno dan indah. Di dalam Lawang Sewu juga terdapat ruangan yang terdapat beberapa miniatur kereta api, jalur-jalur kereta api, dan kumpulan foto-foto pada zaman dahulu. Di luar gedung Lawang Sewu juga terdapat kereta api dan beberapa makam. Lawang Sewu menyediakan jasa Guide yang akan memandu kalian mengelilingi dan menceritakan sejarah tentang Lawang Sewu dan pada setiap lantai atau ruangan pemandu akan memberikan informasi tentang ruangan tersebut dengan detail.

4. Tugu Muda

            Tugu Muda Semarang terletak di jantung kota yaitu di tengah persimpangan Jalan Pandanaran, Jalan Mgr Sugiopranoto, Jalan Imam Bonjol, Jalan Pemuda dan Jalan Dr. Sutomo. Tugu Muda merupakan sebuah monumen peninggalan bersejarah kota Semarang yang dibangun untuk mengenang Pertempuran Lima Hari di Semarang melawan penjajah Jepang yaitu pada 14-18 Oktober 1945. Tugu Muda ini menggambarkan tentang semangat berjuang dan patriotisme warga semarang dalam mempertahankan kemerdekaan. Tugu Muda juga merupakan saksi bisu gugurnya para pemuda pemudi Semarang.
            Tugu Muda berbentuk seperti lilin yang mengandung makna semangat juang para pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan RI tidak akan pernah padam. Bentuk Tugu muda merupakan tugu yang berpenampang segi lima. Terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu landasan, badan dan kepala. Pasa sisi landasan tugu terdapat relief. Keseluruhan tugu dibuat dari batu. Untuk memperkuat kesan tugunya, dibuat kolam hias dan taman pada sekeliling tugu pada taman tersebut juga terdapat air mancur kecil, pohon-pohon cemara, lampu yang melengkapi keindahan dari Tugu Muda. Pada bagian kaki tugu terdapat relief dengan lima buah sangga pilar,yang kecuali dipergunakan untuk menggambarkan berbagai macam relief,juga dimaksudkan sebagai lambang Pancasila. Relief-relief itu adalah relief Hongerodeem, relief pertempura, relief penyerangan, relief korban, dan relief kemenangan. Masing-masing relief itu memiliki makna dan arti tersendiri di dalamnya.