Libur
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti bebas
dari bekerja atau masuk sekolah dan
kata liburan yang berarti masa libur; vakansi.
Hari
libur atau liburan adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh semua orang. Liburan
adalah dimana semua orang dapat berkumpul dan menghabiskan waktu bersama keluarga,teman,
dan orang-orang di sekeliling mereka tanpa dibatasi oleh kerjaan atau sekolah.
Waktu yang tepat untuk melepaskan segala penat terhadap pelajaran dan pekerjan,
melupakan masalah pelajaran sejenak, dan beristirahat.
Pada
liburan semester 1 kali ini kami sekeluarga akan berlibur ke ibukota provinsi
Jawa Tengah yaitu kota Semarang. Kota Semarang banyak terdapat objek-objek
wisata yang mengandung nilai-nilai sejarah. Beberapa contoh dari objek wisata
yang terdapat di kota semarang adalah candi gedong songo, tugu muda, lawang
sewu, kota lama, sam poo kong, dan lain-lain. Berikut beberapa informasi
tentang objek wisata yang kami kunjungi di kota Semarang:
1. Candi Gedong Songo
Candi Gedong Songo terletak
di Dusun Darum, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa
Tengah, Indonesia. Candi ini terletak di lereng Gunung Ungaran. Oleh karena
itu, dari candi ini kita juga bisa melihat betapa indah dan megahnya Gunung
Ungaran. Menurut penelitian bahwa Candi Gedong Songo merupakan bangunan
peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9 (tahun 927
masehi). Dinamakan
Candi gedong Songo karena terdapat sembilan candi, namun untuk sekarang yang
dapat dikunjungi hanya lima, karena yang dua runtuh oleh bencana alam pada masa
kerajaan mataram kuno yang tersisa hanya pondasinya saja.
Jarak dari satu candi ke candu yang
lain terbilang cukup jauh. Perjalanan yang ditempuh pun tidak mudah karena
jalan menuju candi satu ke candi lain menelusuri jalan yang seperti berbukit
dan menanjak cukup dapat melelahkan. Namun, semua kelelahan itu akan terbayar
saat sudah sampai di tempat candi dan melihat pemandangan alam di sekitarnya.
Udara disana juga sangat sejuk dan segar. Untuk para wisatawan yang tidak
sanggup berjalan kaki, jangan khawatir karena disana disediakan kuda yang dapat
membantu para wisatawan yang ingin berkeliling dengan biaya yang cukup murah.
Di perjalanan menuju candi juga terdapat tempat untuk beristirahat sejenak
seperti tempat duduk yang terbuat dari bambu dan ada pedagang yang menjualkan
minuman dan makanan. Di antara candi gedung 3 dan candi gedung 4, terdapat
sebuah kepunden gunung dengan sumber air panas yang mengadung kadar belerang
cukup tinggi. Menurut informasi dari warga sekitar, menyiram atau mandi dengan
air hangat yang mengandung belerang ini bisa mengobati penyakit gatal-gatal
maupun penyakit kulit lainnya.
Tidak hanya ada candi ataupun sumber air
panas, di tempat ini juga terdapat patung hanoman. Patung ini terletak di candi
III. Namun, untuk melihatnya kita harus menelusuri lagi jalan ke dalam. Patung Hanoman tersebut hanya sendiri, tidak ada patung lain
ataupun bangunan candi lain yang ada di sekeliling patung tersebut. Konon
menurut masyarakat sekitar dan mitos yang beredar di masyarakat apabila kita
menyentuh atau berfoto dengan patung hanoman tersebut maka akan sulit mencari
jodoh atau mencari pasangan ataupun mendapat kekasih, dan apabila ada pasangan
yang sudah menjalin hubungan memegang patung itu mereka akan cepat
mengakhiri hubungan tersebut. Hal
ini berhubungan dengan legenda atau sejarah kisah cinta rama dan sinta pada
zaman dahulu kala.
Setelah puas dan lelah berkeliling,
di dekat pintu keluar banyak warung yang mejajakan berbagai makanan. Dan
makanan yang paling sering diminati pengunjung dengan rasanya yang sangat khas
dan enak adalah sate kelinci. Harganya pun sangat terjangkau. Selain makanan,
di dekat pintu keluar juga banyak pedagang yang menjual berbagai cinderamata
buah tangan khas dari Candi Gedong Songo seperti sandal jepit, baju, kalung,
gelang, dan lain-lain
2. Sam Poo Kong
Sam
Poo Kong adalah sebuah klenteng china pada
umumnya dengan dibalut nuansa merahnya yang khas. Klenteng Sam Poo Kong Berlokasi di sebelah barat
daya kota Semarang , tepatnya di daerah Simongan. Jl. Simongan Semarang di
bawah naungan Yayasan Klenteng Sam Poo Kong Gedung Batu. Klenteng
Sam Poo Kong selain untuk tempat peribadatan, klenteng ini juga merupakan tempat
tujuan wisata baik domestik maupun mancanegara. Sebenarnya klenteng ini
merupakan tempat peribadatan untuk kaum konghucu. Namun, klenteng ini memiliki
latar belakang islam.Namun, dalam klenteng ini tetap disediakan mushola bagi
umat muslim. Konon dikisahkan klenteng ini adalah tempat persinggahan Laksamana
Zheng He (Cheng Ho) yang beragama islam. Klenteng ini didirikan untuk mengenang
jasa-jasa laksamana Zheng He.
Klenteng Sam Poo Kong sangat luas dan besar. Kawasan ini juga
terdapat sebuah gerbang klenteng yang sangat megah dan terdapat pula
patung laksamana Zheng Ho terbesar di dunia. Klenteng
Sam Poo Kong ini terdiri atas sejumlah
anjungan. Bangunan pemujaan utama ialah Klenteng Besar dan gua Sam Po Kong,
Klenteng Tho Tee Kong : tempat - tempat pemujaan Kyai Juru Mudi, Kayai Jangkar,
Kyai Cundrik Bumi dan mbah Kyai Tumpeng. Dan
konon di klenteng ini juga terdapat makam dari Laksamana Zheng Ho. Di klenteng
Sam Poo Kong ini juga terdapat lilin abadi yang menurut kisahnya api dari lilin
itu tidak akan pernah padam. Dan terdapat gua yang memiliki mata air
yang tak pernah kering ini dipercaya sebagai petilasan dan dibangun sebagai
duplikat tempat yang pernah ditinggali. Selain itu, terdapat sebuah
gedung kecil untuk menonton film sejarah tentang Laksamana Zheng Ho yang
berdurasi sekitar 60 menit. Klenteng ini memiliki panorama keindahan yang luar
biasa dan cocok untuk tempat berfoto-foto. Klenteng ini juga menyediakan jasa
foto dengan menggunakan baju tradisional china.
3. Lawang Sewu
Tentu kita tidak asing dengan nama tempat
objek wisata yang sangat terkenal ini. Ya, Lawang Sewu terkenal dengan banyak
pintu dan beberapa cerita misteri yang cukup menyeramkan di masyarakat sekitar
dan karena tempat ini sering digunakan untuk uji nyali oleh beberapa stasiun
televisi. Terlepas dari itu semua Lawang Sewu adalah tempat peninggalan
bersejarah dari bangsa Belanda. Lawang
Sewu dibangun pada tahun 1904. Dan tiga tahun setelahnya, yaitu tahun 1907,
bangunan ini selesai dibangun oleh pemerintah Kolonial Belanda pada masa itu.
Lawang Sewu ini sebenarnya diperuntukkan kantor Nederlands-Indische Spoorweg
Maatschappij atau NIS, sebuah jawatan perkereta apian swasta milik Belanda pada
masa itu. Namun pada tahun 1940an, gedung megah ini diubah fungsinya menjadi
tempat peristirahatan tentara Jepang. Sedangkan di ruangan bawah tanah
digunakan untuk ladang pembantaian penduduk pribumi, pemuda Indonesia dan
tentara Belanda. Kekejaman tentara Jepang memang sangat tersohor dalam sejarah.
Lawang Sewu adalah saksi bisu bagaimana kekejaman tentera Jepang menyiksa dan
membantai pemuda pemuda yang melawan mereka. Setelah kemerdekaan Indonesia,
Lawang Sewu sempat dijadikan PT. KAI atau PT kereta api.
Sesuai
namanya, Lawang sewu berarti seribu pintu. Memang ketika kalian sampai di
Lawang Sewu kalian akan menemukan pintu yang sangat banyak dan saling
berhubungan satu sama lain. Jumlah seribu pintu yang dimaksud sebenarnya adalah
jumlah dari daun pintu. Jika anda menghitung sebenarnya jumlahnya tidak seribu
melainkan sekitar 600 daun pintu. Jendela yang terdapat dibangunan ini juga
terbilang cukup unik karena jika pada rumah biasanya jendela dibuka keluar, di
Lawang Sewu ini jendela dibuka ke dalam agar udara yang masuk lebih banyak dan
mencegah pencuri untuk masuk.
Bangunan Lawang Sewu terlihat sangat
megah dengan arsitektur yang kuno dan indah. Di dalam Lawang Sewu juga terdapat
ruangan yang terdapat beberapa miniatur kereta api, jalur-jalur kereta api, dan
kumpulan foto-foto pada zaman dahulu. Di luar gedung Lawang Sewu juga terdapat
kereta api dan beberapa makam. Lawang Sewu menyediakan jasa Guide yang akan
memandu kalian mengelilingi dan menceritakan sejarah tentang Lawang Sewu dan
pada setiap lantai atau ruangan pemandu akan memberikan informasi tentang
ruangan tersebut dengan detail.
4. Tugu Muda
Tugu Muda Semarang terletak di jantung kota yaitu di tengah
persimpangan Jalan Pandanaran, Jalan Mgr Sugiopranoto, Jalan Imam Bonjol, Jalan
Pemuda dan Jalan Dr. Sutomo. Tugu Muda merupakan sebuah monumen peninggalan
bersejarah kota Semarang yang dibangun untuk mengenang Pertempuran
Lima Hari di Semarang
melawan penjajah Jepang yaitu pada 14-18 Oktober 1945. Tugu Muda ini
menggambarkan tentang semangat berjuang dan patriotisme warga semarang dalam
mempertahankan kemerdekaan. Tugu Muda juga merupakan saksi bisu gugurnya para
pemuda pemudi Semarang.
Tugu Muda berbentuk seperti lilin yang mengandung makna
semangat juang para pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan RI tidak akan
pernah padam. Bentuk Tugu muda merupakan tugu yang berpenampang segi lima.
Terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu landasan, badan dan kepala. Pasa sisi
landasan tugu terdapat relief. Keseluruhan tugu dibuat dari batu. Untuk memperkuat kesan
tugunya, dibuat kolam hias dan taman pada sekeliling tugu pada taman tersebut juga terdapat air mancur kecil,
pohon-pohon cemara, lampu yang melengkapi keindahan dari Tugu Muda. Pada bagian
kaki tugu terdapat relief dengan lima buah sangga pilar,yang kecuali
dipergunakan untuk menggambarkan berbagai macam relief,juga dimaksudkan sebagai
lambang Pancasila. Relief-relief itu adalah relief Hongerodeem, relief pertempura, relief penyerangan, relief
korban, dan relief kemenangan. Masing-masing relief itu memiliki makna
dan arti tersendiri di dalamnya.