Kisah Seorang Munafik Di Zaman
Rasulullah
Mendengar hal itu Auf bin
Malik Rahimahullah berkata kepadanya: “Bohong kamu, akan
tetapi kamu munafik, sungguh aku akan memberitahu Nabi Shalallahu
‘alaihi wasallam.” Maka pergilah Auf untuk menjumpai Nabi Shalallahu
‘alaihi wasallam dan memberitahu perkataan orang munafik ini.
Belum sampai Auf bin Malik datang
menjumpai beliau, telah turun ayat yang memberitahu keadaan dengan sebenarnya.
Yaitu ayat yang terdapat dalam
QS. At-Taubah [9]: 65-66, yang artinya:
“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan
itu), tentulah mereka akan menjawab: ‘Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau
dan bermain-main saja’. Katakanlah, ‘Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan
Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?.
Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami mema’afkan segolongan dari kamu (lantaran mereka bertobat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.”
Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami mema’afkan segolongan dari kamu (lantaran mereka bertobat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.”
Selanjutnya orang munafiq itu
datang menemui Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam, sedangkan waktu
itu beliau telah beranjak dari tempatnya dan menaiki untanya. Orang munafiq itu
berkata: “Wahai Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam, sebenarnya kami
hanya bersenda gurau. Kami berbicara layaknya orang yang berbicara saat naik
kendaraan, agar kami tidak merasa capai di dalam perjalanan.”
Melihat apa yang terjadi Ibnu
Umar Radhiallahu ‘anhu kemudian bercerita: “Seolah-olah aku
melihat dia (orang munafiq itu) sedang menggantungkan tangannya di tali unta
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam, sedangkan dua kakinya
tertindih dengan batu. Dalam kondisi seperti itu dia berkata, ’Wahai Nabi,
Maafkan kami, kami hanya bersenda gurau dan main-main.”
Lalu Rasulullah Shalallahu
‘alaihi wasallam menjawab dengan membacakan ayat (yang artinya):
“Apakah dengan Allah,
ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?”
Kemudian beliau tidak melihat kepada orang munafiq ini dan tidak berbicara lagi kecuali ayat diatas.
Kemudian beliau tidak melihat kepada orang munafiq ini dan tidak berbicara lagi kecuali ayat diatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar